Kamis, 23 Desember 2010

Tugas Remedial Jaringan Komputer Lanjut

Nama : Nina Khoerunisa
NPM : 50407621
Kelas : 4IA13
Nomor absent di kelas : 36 (digunakan untuk x dalam soal)

Jika terdapat soal sebagai berikut :



Maka Jawabannya yaitu :
• HRD
= 20+6+3 (6 adalah broadcast, dan 3 adalah broadcast+network)
= 29 (lalu konversikan ke biner), sehingga menjadi : 11101.
Pada bilangan biner (11101) tersebut, terdiri dari 5 digit.
Maka dalam hal ini, subnet mask adalah :
111111111.111111111.111111111.1100000 angka 0 sebanyak 5 digit.
Atau :
255.255.255.224 maka nomor prefixnya /29
IP Total = 2^n (dimana n adalah 5 (dari banyaknya digit pada biner 11101)).
Maka IP Total adalah 2^5 = 32
Maka nomor prefixnya /29 ( dikarenakan pengunaan ip total adalah 32).
• FINACE
= 15+6+3 (6adalah broadcast, dan 3 adalah broadcast+network)
= 24 (lalu konversikan ke biner), sehingga menjadi : 11000.
Pada bilangan biner (11000) tersebut, terdiri dari 5 digit.
Maka dalam hal ini, subnet mask adalah :
11111111.11111111.11111111.1100000 angka 0 sebanyak 5 digit.
Atau :
255.255.255.224 maka nomor prefixnya /29
IP Total = 2^n (dimana n adalah 5 (dari banyaknya digit pada biner 11000).
Maka IP Total adalah 2^5 = 32
Maka nomor prefixnya /29 ( dikarenakan pengunaan ip total adalah 32).
• IT
= 12+6+3 (6 adalah broadcast, dan 3 adalah broadcast+network)
= 21 (lalu konversikan ke biner), sehingga menjadi : 10101.
Pada bilangan biner (10101) tersebut, terdiri dari 5 digit.
Maka dalam hal ini, subnet mask adalah :
11111111.11111111.11111111.1100000 angka 0 sebanyak 5 digit.
Atau :
255.255.255.224 maka nomor prefixnya /29
IP Total = 2^n (dimana n adalah 5 (dari banyaknya digit pada biner 11000).
Maka IP Total adalah 2^5 = 32
Maka nomor prefixnya /29 ( dikarenakan pengunaan ip total adalah 32).
• Marketing
= 25+6+3 (6 adalah broadcast, dan 3 adalah broadcast+network)
= 34 (lalu konversikan ke biner), sehingga menjadi : 100010.
Pada bilangan biner (100010) tersebut, terdiri dari 6 digit.
Maka dalam hal ini, subnet mask adalah :
11111111.11111111.11111111.1000000 angka 0 sebanyak 6 digit.
Atau :
255.255.255.224 maka nomor prefixnya /30
IP Total = 2^n (dimana n adalah 6 (dari banyaknya digit pada biner 11100)).
Maka IP Total adalah 2^6 = 64
Maka nomor prefixnya /30 ( dikarenakan pengunaan ip total adalah 64)
Maka hasil dari perhitungan diatas bisa dilihat di tabel VLSM agar lebih jelas, yaitu :

Major Network: 172.16.21.0/24
Available IP addresses in major network: 254
Number of IP addresses needed: 72
Available IP addresses in allocated subnets: 110
About 46% of available major network address space is used
About 70% of subnetted network address space is used

SUBNETTING IP PADA KELAS C

Tugas Jaringan Komputer Lanjut, perhitungan subnetting untuk kelas C dengan mencari 5 Network ID . IPaddress Kelas C memiliki subnet mask 255.255.255.0 dan apabila di ubah ke bilangan biner akan menjadi :

11111111.11111111.11111111.00000000
dengan 24 bit pertama merupakan bit-bit Network, sedangkan 8 bit berikutnya merupakan bit-bit Host. Dari bilangan biner subnet mask dari kelas C, kemudian kita mencari 5 Network ID dari setiap oktet nya yang terdiri dari 8 digit bilangan biner.
Pertama kali yang harus dilakukan adalah mencari 5 tersebut ada di pada angka 2n ke berapa? Setelah di cari ternyata 5 terletak pada
22 < 5 < 23

setelah itu deretan oktet pada oktet keempat dipecah menjadi dua bagian sehingga terbentuk (000|00000), 3 deret biner pertama dinamakan subnet dan 3 biner kedua dinamakan broadcast. di bawah ini adalah tabelnya. Pada 3 biner pertama diisi dengan bilangan biner 1 dan 0, sedangkan 5 biner kedua diisi dengan bilangan biner 1.

Selasa, 21 Desember 2010

SNB (Social Network Business)

SNB (Social Network Business)

Pasti anda sudah mengetahui apa itu SNB? SNB (Social Network Business) biasanya dalam bahasa Indonesia disebut dengan layanan jaringan sosial. SNB (Social Network Business) atau layanan jaringan sosial adalah sebuah layanan yang berbasis online atau sebuah situs yang menyediakan fasilitas atau sarana hubungan sosial antara orang-orang.





Biasanya sebuah jaringan sosial pasti berbasis web dan menyediakan sarana bagi pengguna untuk berinteraksi dengan orang – orang meskipun orang tersebut tidak satu wilayah, karena dengan melalui internet meskipun jarak yang jauh atau dekat seperti antar pulau, antar provinsi atau jarak antar negara pasti bisa saling berinteraksi dengan orang - orang, contohnya seperti mengirim e-mail atau surat elektronik, pesan instan, chatting dll. Banyak macam – macam situs jejaring seperti friendster, facebook, twitter, dll. Tetapi sekarang ini kebanyakan orang lebih menyukai situs jejaring sosial facebook dan twitter, jejaring sosial tersebut memungkinkan pengguna menjadi lebih mudah untuk berbagi gagasan, kegiatan, acara, dan kepentingan dalam jaringan masing-masing.

Selasa, 07 Desember 2010

V-Class Jarkom Lanjut

Nama :Nina Khoerunisa
Npm :50407621
Kelas :4IA13

1. Service yang cara kerjanya mirip dengan mengirim surat adalah : Jawab B
a. Connection Oriented
b. Connectionless Oriented
c. Semua jawaban benar
d. Semua jawaban salah

2. Nama lain untuk Statistical Time Division Multiplexing (TDM) adalah : Jawab B
a. Non-Intelligent TDM
b. Synchronous TDM
c. Asynchromous TDM
d. Semua jawaban benar

3. Hubungan laju transmisi data dengan lebar pita saluran transmisi adalah : Jawab D
a. Laju transmisi naik jika lebar pita berkuran.
b. Laju transmisi naik jika lebar pita bertambah.
c. Laju transmisi tidak bergantung pada lebar pita.
d. Semua jawaban salah.

4. Teknik encoding Bipolar-AMI dan Pseudoternary termasuk dalam teknik : Jawab A
a. Multilevel Binary
b. NRZ
c. Biphase
d. Manchester

5. Jika dua frame ditransmisikan secara serentak maka akan menyebabkan terjadinya tubruklan. Kejadian ini dalam jaringan dikenal dengan istilah : Jawab C
a. Contention
b. Collision
c. Crash
d. Jabber

6. Salah satu protocol CSMA yang tidak terus menerus mendengarkan channel adalah : Jawab D
a. 1-persistent
b. p-persistent
c. nonpersistent
d. CSMA/CD

7. Salah satu protocol yang bebas dari tubrukan adalah : Jawab C
a. Bit-Map
b. CSMA
c. Carrier Sense
d. ALOHA

8. Selective Repeater merupakan istilah lain dari : Jawab A
a. Router
b. Bridge
c. Gateway
d. Repeater

9. Dalam pemeliharaan ring logis 802.4, frame kontrol yang bertugas untuk mengijinkan suatu stasiun untuk meninggalkan ring adalah : Jawab C
a. Claim_token
b. Who_follows
c. Token
d. Set_Successor

10. Algoritma yang digunakan untuk menghindari kemacetan adalah : Jawab B
a. Broadcast Routing
b. Flow Control
c. Optimal Routing
d. Flooding Routing

11. Algoritma routing yang menggunakan informasi yang dikumpulkan dari subnet secara keseluruhan agar keputusannya optimal adalah : Jawab D
a. Algoritma Global
b. Algoritma Lokal
c. Algoritma Terisolasi
d. Algoritma Terdistribusi

12. Keuntungan multiplexing adalah : Jawab B
a. Komputer host hanya memerlukan satu I/O port untuk satu terminal
b. Komputer host hanya memerlukan satu I/O port untuk banyak terminal
c. Komputer host memerlukan banyak I/O port untuk banyak terminal
d. Komputer host memerlukan banyak I/O port untuk satu terminal

13. Jenis kabel UTP digunakan untuk jaringan Ethernet : Jawab C
a. 10Base2
b. 10Base5
c. 10BaseT
d. Semua jawaban benar

14. Suatu algoritma routing yang tidak mendasarkan keputusan routingnya pada kondisi topologi dan lalulintas saat itu adalah : Jawab A
a. Non adaptive
b. Adaptive
c. RCC
d. Hot potato

15. Data/message yang belum dienkripsi disebut dengan : Jawab A
a. Plaintext
b. Ciphertext
c. Auntext
d. Choke Packet

16. Algoritma Kontrol Kemacetan yang menjaga jumlah paket tetap konstan dengan menggunakan permits yang bersirkulasi dalam subnet adalah : Jawab C
a. Kontrol Arus
b. Kontrol Isarithmic
c. Pra Alokasi Buffer
d. Choke Packet

17. Sekumpulan aturan yang menentukan operasi unit-unit fungsional untuk mencapai komunikasi antar dua entitas yang berbeda adalah : Jawab C
a. Sintaks
b. Timing
c. Protokol
d. Routing

18. Algoritma yang digunakan oleh transparent bridge adalah : Jawab B
a. RCC
b. Backward Learning
c. Flooding
d. Shortest path

19. Dalam model OSI internetworking membagi lapisan network menjadi beberapa bagian, kecuali : Jawab A
a. Intranet sublayer
b. Access sublayer
c. Internet sublayer
d. Enhanchement sublayer

20. Teknik time domain reflectometry digunakan pada standard IEEE: Jawab B
a. 802.2
b. 802.3
c. 802.4
d. 802.5

21. Suatu cara yang mempunyai kemampuan untuk menyedian privacy, authenticity, integrity dan pengamanan data adalah : Jawab A
a. Enkripsi
b. Antisipasi
c. Deskripsi
d. Semua jawaban salah

22. Tujuan adanya jaringan komputer adalah….. Jawab D
a. Resource sharing
b. Penghematan biaya
c. High reability
d. Semua jawaban benar

23. Mengontrol suapaya tidak terjadi deadlock merupakan fungsi dari lapisan : Jawab A
a. Network Layer
b. Session Layer
c. Data link Layer
d. Application Layer

24. Frame yang terjadi apabila suatu stasiun mentransmisikan frame pendek kejalur ring yang panjang dan bertubrukan atau dimatikan sebelum frame tersebut dikeluarkan. Frame ini disebut dengan istilah : Jawab B
a. Orphan
b. Beacon
c. Pure
d. Semua jawaban salah

25. Wire center digunakan pada standar : Jawab B
a. 802.2
b. 802.3
c. 802.4
d. 802.5

26. Komponen dasar model komunikasi adalah : Jawab D
a. Sumber
b. Tujuan
c. Media
d. Semua benar

27. Di bawah ini termasuk Broadcast network : Jawab C
a. Circuit Switching
b. Paket Switching
c. Satelit
d. Semi Paket Switching

28. Paket radio termasuk golongan : Jawab A
a. Broadcast
b. Switched
c. Publik
d. Semua benar

29. Di bawah ini termasuk guided media : Jawab D
a. UTP
b. Coaxial
c. Fiber Optik
d. Semua benar

30. Modul transmisi yang sifatnya searah adalah : Jawab C
a. Pager
b. Simpleks
c. TV
d. Semua benar

Soal

1. Apakah dimaksud dengan komunikasi broadband ?
2. Sebutkan keuntungan SONET !
3. Jelaskan prinsip kerja dari ATM !
4. Apakah yang dimaksud dengan DSL
Jawab :

Jawaban No.1

Konsep Komunikasi Broadband
• Secara umum, Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi, kapasitas tinggi
• menggunakan DSL, Modem Kabel, Ethernet, Wireless Access, Fiber Optik, W-LAN, V-SAT, dsb.
• Rentang kecepatan layanan bervariasi dari 128 Kbps s/d 100 Mbps.
• Tidak ada definisi internasional spesifik untuk Broadband
• Dalam Draft RPM Penataan Pita Frekuensi Radio untuk Keperluan Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel (Broadband Wireless Access) diusulkan definisi Broadband adalah layanan telekomunikasi nirkabel yang memiliki kemampuan kapasitas diatas kecepatan data primer “2 Mbps” (E1) sesuai ITU-R F.1399-1.

• Untuk Penyelenggara Jaringan / Jasa Telekomunikasi
• Suatu pilihan untuk mengurangi penurunan pendapatan dari teknologi lama (POTS/PSTN).
• Potensi tambahan pendapatan dari Layanan Nilai Tambah.
• Potensi penambahan secara eksponensial dalam ARPU.
• Untuk Konsumen
• Tersedianya rentang aplikasi yang lebih banyak dan lebih kaya.
• Akses yang lebih cepat terhadap informasi.
• Layanan yang semakin mengarah konvergensi (VOIP, Video on Demand).
Teknologi Broadband
• Infrastruktur Eksisting
• DSL melalui jaringan akses tembaga (DSL over Copper loop)
• Modem kabel melalui jaringan TV Kabel (Cable Modem over Cable TV network)
• Akses Broadband Jalur Listrik (Power Line Broadband Access)
• Infrastruktur Baru
• Fiber To The Home (FTTH)
• Hybrid Fiber Coaxial (HFC)
• Infrastruktur Nirkabel
• Wireless Access (FWA) / High speed WLL
• Wireless LAN (Wi-Fi) (802.11), WiMax (802.16), I-Burst (802.20), dsb
• V-SAT
• IMT-2000 (3G Mobile): HSDPA/ CDMA-EVDO

Jawaban No.2

Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.
• Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
• Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik.
• Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh

Jawaban No.3

ATM telah direkomendasikan oleh CCITT sebagai mode transfer untuk B-ISDN.
• Pada ATM, informasi dikirim dalam blok data dengan panjang tetap yang disebut sel. Sel merupakan unit dari switching dan transmisi.
• Untuk mendukung layanan dengan rate yang beragam, maka pada selang waktu tertentu dapat dikirimkan sel dengan jumlah sesuai dengan rate-nya.



• Sebuah sel terdiri atas information field yang berisi informasi pemakai dan sebuah header.
• Informasi field dikirim dengan transparan oleh jaringan ATM dan tak ada proses yang dikenakan padanya oleh jaringan.
• Urutan sel dijaga oleh jaringan, dan sel diterima dengan urutan yang sama seperti pada waktu kirim.
• Header berisi label yang melambangkan informasi jaringan seperti addressing dan routing.
• Dikatakan merupakan kombinasi dari konsep circuit dan packet switching, karena ATM memakai konsep connection oriented dan mengggunakan konsep paket berupa sel.
• Setiap hubungan mempunyai kapasitas transfer (bandwidth) yang ditentukan sesuai dengan permintaan pemakai, asalkan kapasitas atau resource-nya tersedia
• Dengan resource yang sama, jaringan mampu atau dapat membawa beban yang lebih banyak karena jaringan mempunyai kemampuan statistical multiplexing

Jawaban No.4
DSL adalah Teknologi akses yang menggunakan saluran kabel tembaga eksisting untuk layanan broadband.
Keuntungan dari DSL adalah sebagai berikut :
1. Dengan DSL. Anda dapat meninggalkan koneksi internet terbuka Anda dan masih menggunakan saluran telepon untuk panggilan suara.
2. Kecepatan DSL. Jauh lebih tinggi dari modem dial-up biasa.

Senin, 29 November 2010

kuis v-clas jarkom

1. Jaringan Utama : 200.200.0.0/16
2. Alamat IP pada jaringan utama: 65534
3. Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
4. Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan:142
5. Alamat jaringan utama yang tersedia yaitu sekitar 0% yang digunakan
6. Sekitar 54% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan


Subnet Name Needed Size Allocated Size Address Mask Dec Mask Assignable Range Broadcast

1. Administrasi 8 14 200.200.0.128 /28 255.255.255.240 200.200.0.129 – 200.200.0.142 200.200.0.143
2. HRD 16 30 200.200.0.64 /27 255.255.255.224 200.200.0.65 – 200.200.0.94 200.200.0.95
3. IT 4 6 200.200.0.144 /29 255.255.255.248 200.200.0.145 – 200.200.0.150 200.200.0.151
4. Management 32 62 200.200.0.0 /26 255.255.255.192 200.200.0.1 – 200.200.0.62 200.200.0.63
5. Sales 16 30 200.200.0.96 /27 255.255.255.224 200.200.0.97 – 200.200.0.126 200.200.0.127

SII (Strategy of Information Integration)

SII (Strategy of Information Integration)

Seiring dengan perkembangan dunia semakin banyak perusahaan – perusahaan bersaing dengan perusahaan lain dan dengan didasari strategi informasi yang berbeda – beda, maka setiap perusahaan diperlukan strategi informasi yang terintegrasi. Dengan menggunakan metode SII (Strategy of Information Integration) merupakan strategi pengintegrasian sistem yang baik untuk perusahaan.

Ada enam tahap yang ada pada SII (Strategy of Information Integration) adapun tahap –tahap yang ada pada SII (Strategy of Information Integration) adalah :

Tahap I: Eksploitasi Kapabilitas Lokal

Pada tahapan yang pertama, pada tahap ini kita melakukan pengembangan yang memaksimalkan terhadap kapabilitas sistem informasi masing - masing organisasi, sistem informasi yang dimiliki organisasi dalam hal memenuhi visi dan misi yang ada pada organisasi. Tujuannya dari memaksimalkan kapabilitas adalah supaya perusahaan dapat memahami benar batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen yang strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan, baik dilihat dari segi keunggulannya perusahaan maupun keterbatasannya.

Tahap II: Melakukan Soft Integration

Pada tahapan yang kedua, pada tahap ini setiap bekerjasama dengan organisasi lain, dua atau lebih organisasi kerap mendatangkan kebutuhan baru. ketika kebutuhan bersama muncul, seringkali tidak dapat dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang dimiliki salah satu anggota konsorsium. Karena pada Tahap yang pertama yaitu memaksimalkan terhadap kapabilitas sudah dilakukan, tidak akan ada satu organisasi pun yang berani ”berbohong” karena hanya sistem informasi yang dapat menyediakan kebutuhan kerjasama konsorsium.

Pada saat kebutuhan baru ini muncul dan berhasil didefinisikan secara tepat dan jelas, maka masing - masing organisasi melalui CIO-nya (Chief Information Officer) atau personal dengan otoritas tertinggi di bidang sistem informasi berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar untuk pemenuhan kebutuhan yang ada. Dengan melakukan proses ini, secara tidak langsung arsitektur masing-masing sistem informasi dapat dimulai dan saling diperkenalkan dan dipertukarkan.

Jika hal ini sudah berhasil dilakukan, maka tahap yang tersulit dalam integrasi ini, yaitu secara bersama memikirkan kepentingan yang lebih besar berhasil dilalui. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Dilihat dari segi secara teknis yang biasanya dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masingmasing sistem informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap organisasi yang ada. dalam tahap ini dengan saling adanya kepercayaan dan kesadaran dan akan perlunya kerjasama yang baik antara suatu organisasi untuk memecahkan solusi.

Tahap III: Membagi Sumber Daya Organisasi

Pada tahap ke tiga ini, ketika kita sudah menjalankan pada tahap yang kedua dan tahap kedua telah berjalan dengan baik, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisienkah dan optimum solusi tersebut telah berhasil dibangun terutama dalam kaitan dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi.

Di dalam tahap ketiga ini untuk para CIO akan berkumpul dan melihat bahwa banyaknya peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan dengan adanya ”sharing”, ada empat organisasi mempunyai tugas – tugas nya masing – masing dan saling membantu antara organisasi yang diajak bekerjasama, misalnya bagian yang menggunakan server dari organisasi A, untuk aplikasi dari organisasi B, untuk database dari organisasi C, dan untuk jaringan dari organisasi D, dan lain sebagainya. Dengan adanya saling bekerjasama sehingga mendapatkan solusi yang terbaik, sehingga seluruh CIO merasa tertantang intelejensianya dalam menghasilkan sistem yang sesuai dengan yang diinginkan dalam organisasi. Hasil yang di dapat dalam tahapan ini adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional menjadi ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.

Tahap IV: Mendesain Ulang Arsitektur Organisasi

Dalam tahap ke empat ini ketika konsorsium organisasi tersebut harus berurusan dengan pemenuhan kebutuhan pemilik seperti kepentingan eksternal, misalnya seperti pelanggan atau publik, maka proses yang cepat, berkualitas, dan murah adalah yang menjadi dambaan mereka dan dambaan para konsumen. Hal tersebut tidaklah mungkin terjadi jika secara lintas organisasi tidak dilakukan dengan aktivitas redesain proses.

Pada tahap ini kita menentukan penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat tidak sekedar hanya para CIO, melainkan pimpinan nomor satu dari masing -masing organisasi yang terlibat dalam hubungan kerjasama antara organisasi satu dengan organisasi organisasi lain.

Yang dilakukan para CIO biasanya melakukan kajian terlebih dahulu, dan mendesain arsitektur baru yang dipresentasikan kepada para pimpinan dengan sebuah pesan yaitu dengan desain yang terkait dapat dan mungkin diterapkan oleh beragam organisasi tersebut. hasil dari tahap ini, tahapan ini merupakan terberat yaitu mencapai kesepakatan untuk melakukan hubungan kerjasama secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang saling bekerjasama.

Tahap V: Optimalkan Infrastruktur

Tahap yang ke lima adalah tahap mengoptimalkan infrastruktur dalam organisasi. Dalam tahap ini adalah rancangan yang beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur dengan organisasi yang ada.

Proses mengoptimalisasi infrastruktur dalam organisasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dengan batasan yang harus tetap dijaganya kinerja masing-masing sistem informasi untuk melayani organisasi yang ada secara vertikal. Hasil yang di dapat dari tahap optimalisasi ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horizontal. Dan yang paling tidak kalah pentingnya, yaitu semakin eratnya hubungan relasi antar organisasi yang bekerjasama setelah melewati sejumlah tahap sebelumnya.

Tahap VI: Transformasi Organisasi

Pada tahap ke enam ini adalah tahapan yang terakhir dari tahap SII (Strategy of Information Integration), Tahap yang terakhir ini yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar organisasi adalah transformasi pada masing-masing organisasi. maksud dari transformasi organisasi ini merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan yang ada.

Adapun sejumlah hal baru yang akan tumbuh menggantikan sesuatu yang telah lama dianut, misalnya adalah:

• Transformasi yang sebelumnya dari organisasi berbasis struktur dan fungsi menjadi organisasi berbasis proses.
• Transformasi yang sebelumnya dari organisasi berbasis sumber daya fisik menjadi organisasi berbasis pengetahuan.
• Transformasi yang sebelumnya dari organisasi berbasis kebutuhan pemilik kepentingan internal menjadi organisasi berbasis kebutuhan pemilik kepentingan eksternal, dan lain-lain.

Tahapan Setelah Integrasi

Dari ke enam tahap yang ada pada tahap SII (Strategy of Information Integration) yang telah dibahas, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya proses integrasi merupakan sebuah strategi transisi yang terjadi secara alami, bukan dipaksakan oleh satu atau dua kubu kepentingan tertentu. DI dalam suatu organisasi setiap organisasi untuk selalu memperbaiki kinerjanya dari waktu ke waktu.


sumber terawangan:
http://wenythepooh.wordpress.com/2010/11/01/memahami-sii-strategy-of-information-integration/

Senin, 15 November 2010

CIM ( Conporate Information Intergration)

Kemajuan teknologi pada era globalisasi sangat pesat dalam bidang teknologi informasi , kemampuan pada sebuah perusahaan saat ini telah mengalami banyak perubahan seiring dengan perkembangan zaman. CIM ( Conporate Information Management ) adalah suatu model informasi yang berfungsi untuk menjelaskan dan mendeskripsikan suatu sifat dari suatu management yang tidak terikat dengan implementasi tertentu, di dalam sebuah perusahaan CIM ( Conporate Information Management ) sebagai pembuatan suatu ide untuk perencanaan informasi pada perusahaan, strategi dalam perusahaan seperti menaikan laba penjualan dan memastikan kepatuhan terhadap undang-undang, dll.
Berikut ini adalah penjelasan secara singkatnya mengenai peran CIM pada perusahaan;
1. Pembuatan Ide
Langkah yang pertama yang dilaksanakan di dalam sebuah perusahaan adalah pembuatan ide yaitu semua kegiatan yang akan direncanakan dan harus dipikirkan secara benar - benar matang, oleh karena itu sangat penting sekali dalam pembuatan ide ini karena untuk memajukan perusahaan.

2. Perencanaan Informasi
Setelah pembuatan ide langkah ke dua adalah perencanaan informasi ketetapan informasi, ke tepatatan dan akuratnya sebuah informasi supaya mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan, misalnya sebuah perusahaan mendapatkan ide untuk membuat suatu inovasi baru.

3. Menghilangkan informasi yang berlebihan.
Bagian yang ke tiga ini merupakan bagian dari peran yang kedua dari perencanaan informasi, suatu informasi yang berlebihan dan informasi yang tidak tepat dan akurat membuat perencanaan perusahaan terhambat, oleh karena itu CIM ( Conporate Information Management ) berfungsi memfilter atau menyaring sebuah informasi. Dengan demikian setiap informasi yang telah masuk kedalam perusahaan adalah informasi yang benar-benar tepat dan akurat dibutuhkan, sehingga tidak banyak memerlukan biaya tambahan yang berlebih.

4. Memastikan kepatuhan pada undang-undang.
Undang-Undang pada CIM ( Conporate Information Management ) untuk memperkuat posisi suatu perusahaan. baik dari sisi pemegang saham, atau client perusahaan tersebut. Dengan adanya undang – undang yang berlaku di dalam sebuah perusahaan supaya pihak – pihak yang terlibat di dalam perusahaan tidak ada pihak yang dirugikan, jika ada kesalahan antara pihak - pihak perusahaan yang terlibat maka undang – undang yang mengaturnya lewat jalur hukum yang berlaku.

5. Meningkatkan laba
Pengembalian investasi perusahaan menunjukkan suatu peningkatan pada perusahaan jumlah pendapatan yang dihasilkan, penurunan biaya teknologi informasi dan pengurangan resiko bisnis. CIM ( Conporate Information Management ) memastikan bahwa supaya setiap potensi sumber daya teknologi informasi adalah sepenuhnya dieksploitasi oleh bisnis.

Pengaruh Peranan Teknologi Informasi

Pengaruh peranan teknologi informasi sangat berpengaruh sekali banyaknya sistem organisasi yang modern telah melibatkan teknologi informasi, dalam dunia bisnis yaitu persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Teori yang paling banyak dipergunakan di dalam sebuah perusahaan untuk melihat sejauh mana peranan teknologi informasi bagi sebuah perusahaan ada 5 peranan yang diperkenalkan oleh Markus peranan yang mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan peranan tersebut antara lain adalah:
1. Fungsi Operasional
2. Fungsi Pengawasan dan Kontrol
3. Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
4. Fungsi Komunikasi
5. Fungsi Interorganisasi

Sumber :
http://if-unpas.org/donlot/MTI/Semester_1/Bahan%20Pak%20Eko%20Indrajit/NEXT-REI-SGU-Book-ManajemenOrganisasiTeknologiInformasi.doc
www.google.com

Minggu, 07 November 2010

jawaban pretest jarkomlan v-class

Nama : nina khoerunisa
Npm : 50407621
Kelas : 4IA13
diketahui :
*Sebuah Gedung 5 lantai
*IP Lokal 200.0.1.0/24
*IP Lokal 200.0.2.0/24
*Kebutuhan perlantai :
# 11 PC untuk Accountung Staff
# 3 PC untuk Ruang Server
# 7 PC untuk IT Staff
# 28 PC untuk Operatinal Staff
# 30 PC untuk CS Staff
1. RANCANGLAH NETWORK SKEMANYA
2. SUBNET SESUAI KEBUTUHAN
TULISKAN SUBNET DALAM TABEL



Kamis, 07 Oktober 2010

Quality Of Service

Qos pada jaringan WiMAX

Pada WiMAX untuk mengatur QoS dapat dijalankan oleh Medium Access Control (MAC). Sebagai contoh pada aplikasi voice dan video diperlukan latency yang rendah sedangkan untuk error data dapat ditoleransi. latency dapat ditoleransi tetapi tidak dapat mentoleransi untuk error data. Kemampuan untuk mengalokasikan kanal frekuensi yang tepat pada WiMAX dimungkinkan untuk menurunkan frekuensi dan meningkatkan QoS. Terdapat dua profil sistem duplex yang digunakan pada WiMAX, yaitu FDD dan TDD. Pada FDD dibagi menjadi 2 yaitu continous FDD dan Burst FDD. perbedaan antara FDD dan Burst FDD dari keduanya adalah apabila continous FDD dapat menerima dan mengirim secara bersamaan pada SS, sedangkan pada Burst FDD hal tersebut tidak dapat dilakukan, yang dapat melakukannya hanya SS yang memiliki system Full Duplex saja. Pada sistem TDD dapat dilakukan pengalokasian bandwidth secara dinamis sesuai dengan kebutuhan trafik. Salah satu kelebihan dari TDD dalam penerapan QoS adalah penentuan profile dari burst single carrier-modulation, yaitu seperti pemilihan parameter transmisi, tipe modulasi dan coding yang dapat dilakukan sendiri-sendiri pada masing-masing SS.

Tipe-tipe QoS (Class of Service)

Aspek lain yang tersedia pada QoS yang terdapat di WiMAX adalah data rate manageability dimana ditentukan oleh analisis link (link by link basis) antara Base Station dan Subscriber Station. Kuatnya sinyal antara Base Station dan Subscriber Station akan menentukan jumlah data rate yang mampu di-deliver ke sisi pelanggan. Besar kecilnya data rate tersebut didasarkan pada jenis modulasi yang tersedia (apakah 64 QAM, 16 QAM atau QPSK). Biasanya semakin jauh pelanggan (subscriber) dari Base Station, maka data rate-nya akan semakin kecil. WiMAX juga dapat mengoptimalkan data rate di sisi user dengan cara menentukan tipe modulasinya. Bila user-nya cukup dekat ke Base Station, maka modulasinya dapat ditentukan 64 QAM sedangkan yang lebih jauh 16 QAM atau QPSK. Namun demikian WiMAX dapat menentukan tipe modulasinya mana yang berlaku secara otomatis tergantung dari kualitas link antara Base Station dan Subscriber Station. Selain itu juga dapat dibedakan sisi UL (uplink) maupun DL (downlink).

UGS (Unsolicited Grant Service)

UGUGS digunakan untuk layanan yang membutuhkan jaminan transfer data dengan prioritas paling utama. Dengan demikian layanan dengan kriteria UGS ini memiliki karakteristik :

1. Seperti halnya layanan CBR (Constant Bit Rate) pada ATM, yang dapat memberikan transfer data secara periodik dalam ukuran yang sama (burst).

2. Untuk layanan-layanan yang membutuhkan jaminan real-time.

3. Efektif utk layanan yang sensitif terhadap througput, latency dan jitter seperti layanan pada TDM (Time Division Multiplexing).

4. Maximum dan minimum bandwidth yang ditawarkan sama.

5. Contohnya untuk aplikasi VoIP, T1/E1 atau ATM CBR.

Real Time Polling Service (rtps)

Efektif untuk layanan yang sensitif terhadap throughput dan latency namun dengan toleransi yang lebih longgar bila dibandingkan dengan UGS.

1. Untuk real-time service flows, periodic variable size data packets (variable bit rate).

2. Garansi rate dan syarat delay telah ditentukan.

3. Contohnya MPEG video, VoIP, video conference.

4. Parameter service: commited burst, commited time

Non-Real-Time Polling Service (nrtPS)

1. Efektif untuk aplikasi yang membutuhkan throughput yang intensif dengan garansi minimal pada latency-nya.

2. Layanan non real-time dengan regular variable size burst.

3. Layanan mungkin dapat di-expand sampai full bandwidth namun dibatasi pada kecepatan maksimum yang telah ditentukan.

4. Garansi rate diperlukan namun delay tidak digaransi.

5. Contohnya aplikasi seperti video dan audio streaming.

6. Parameter service: committed burst, committed time excess burst.

Best Effort (BE)

1. Untuk trafik yang tidak membutuhkan jaminan kecepatan data (best effort).

2. Tidak ada jaminan (requirement) pada rate atau delay-nya.

` 3. Contohnya aplikasi internet (web browsing), email, FTP.

Teknik QoS

Terdapat 3 teknik/metode QoS yang umum dipakai, yaitu: best-effort service, integrated service, dan differentiated service. Ketiga level tersebut akan diuraikan lebih detail dibawah ini:

Best-Effort Service

Best-effort service digunakan untuk melakukan semua usaha agar dapat mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. Penggunaan best-effort service tidak akan memberikan jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan yang dikehendaki. Untuk aplikasi yang sensitif terhadap network delay, fluktuasi bandwidth, dan perubahan kondisi jaringan, penerapan best-effort service tidak dapat dilakukan. Sebagai contohnya aplikasi telepon pada jaringan yang membutuhkan bandwidth yang tetap, agar dapat berfungsi dengan baik dalam hal ini penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan telepon gagal atau terputus.

Integrated Service (IntServ)

Model Integrated service (IntServ) menyediakan aplikasi dengan tingkat jaminan layanan melalui negosiasi parameter jaringan secara end-to-end. Aplikasi akan meminta tingkat layanan yang dibutuhkan untuk dapat beroperasi dan bergantung pada mekanisme QoS untuk menyediakan sumber daya jaringan yang dimulai sejak permulaan transmisi dari aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan mengirimkan trafik, sebelum menerima tanda bahwa jaringan mampu menerima beban yang akan dikirimkan aplikasi dan juga mampu menyediakan QoS yang

diminta secara end-to-end. Untuk itulah suatu jaringan akan melakukan suatu proses yang disebut admission control. Admission control adalah suatu mekanisme yang mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS yang diminta tidak dapat disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke aplikasi agar dapat memulai untuk mengirimkan data. Jika aplikasi telah memulai pengiriman data, maka sumber daya pada jaringan yang sudah dipesan aplikasi tersebut akan terus dikelola secara end-to-end sampai aplikasi tersebut selesai. IntServ terutama ditujukan untuk aplikasi yang peka terhadap delay dan keterbatasan bandwidth, seperti pada video conference dan VoIP. Arsitekturnya berdasar pada sistem pencadangan sumber daya per aliran trafik. Setiap aplikasi harus mengajukan permintaan bandwidth, baru kemudian melakukan transmisi data.

Dua model layanan IntServ adalah:

Guaranteed-service, layanan dengan batas bandwidth dan delay yang jelas.

Controlled-load service, layanan dengan persentase delay statistik yang terjaga.

Sistem pemesanan sumber daya memerlukan protokol tersendiri. Salah satu protokol yang sering digunakan adalah RSVP. Masalah dalam IntServ adalah skalabilitas. IntServ hanya menjadi baik untuk voice dan video, tetapi sangat tidak tepat untuk aplikasi semacam web yang aliran trafik datanya banyak tetapi datanya kecil.

Differentiated Service (DiffServ)

Model terakhir dari QoS adalah model differentiated service. Differentiated service menyediakan suatu set perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian terhadap protokol atau aplikasi dengan prioritas tertentu di atas jaringan yang berbeda. Differentiated service bergantung kepada kemampuan edge router untuk memberikan klasifikasi dari paket-paket yang berbeda tipenya yang melewati jaringan. Trafik jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan alamat jaringan, protocol dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama masih didukung oleh standard access list atau extended access list.

Keuntungan Diffserv adalah sebagai berikut :

1. Scalability

Scalability sangat penting menyangkut sebagai sebuah jaringan inti dapat mempunyai jumlah flow yang besar dan beberapa protocol yang memerlukannya untuk mengurus per flow state atau perhitungan kompleksitas yang tidak diskalakan dengan baik. Diffserv mengumpulkan banyak flow, oleh karena itu dapat menangani jumlah flow yang besar. Bahkan sejak PHB secara esensial menjadi sederhana, Diffserv meminjamkannya dengan baik untuk digunakan pada kecepatan yang tinggi.yang membuatnya scalable dalam kecepatan.

2. Ease of administering

Dalam DS framework, domain diffserv yang berbeda dapat menerapkan PHB, apabila cocok, sejauh terdapat persetujuan terlebih dahulu dengan domain lainnya yang ditemui. Hal ini memberi service provider sebuah kebebasan untuk memilih penerapannya sebagai konsekuensi mereka dapat menyediakan Diffserv dengan perubahan yang minimal pada infrastruktur tersebut.

3. Simplicity

Penerapan Diffserv tidak menyimpang/berbeda banyak dari dasar IP. Maka Diffserv membentuk kesederhanaan dan kemudahan penerapan di dalamnya.

4. Measurable

Semenjak masing-masing hop berada dalam sebuah domain diffserv, traffic conditioner dan shapers secara konstan melakukan pengukuran kecepatan kedatangan dan link schedulers melakukan monitoring paket yang dikirim, tidak banyak usaha yang diperlukan untuk mendapatkan informasi penting dari tingkah laku jaringan. Service providers dapat menggunakan informasi untuk alokasi bandwidth yang terbaik dan membuat SLA dengan pengguna.

Arsitektur Diffserv

Arsitektur Diffserv memiliki tiga komponen, yaitu:

1. Policy dan resource manager

Membuat kebijakan-kebijakan dan mendistribusikannya kepada Diffserv router. Sebuah kebijakan menentukan tingkatan layanan yang akan diberikan untuk suatu paket dalam jaringan. Proses ini akan bergantung pada kelakuan dari flow sumber tersebut (average rate-nya dan burstnessnya).

2. Edge routers

Bertanggung jawab untuk memberi tanda paket dengan sebuah code point sesuai dengan kebijakan yang telah dispesifikasikan sebelumnya oleh administrator jaringan yang mereflesikan level layanan yang diinginkan. Dalam prosesnya edge router mengukur parameter input trafik dari setiap flow.

3. Core routers

Core routers bertugas memeriksa paket datang yang sebelumnya telah diberi tanda dengan code point oleh edge router. Core router melakukan proses forwarding terhadap paket yang datang sesuai dengan tanda yang telah diberikan (menyediakan reaksi atas tanda yang diberikan edge router pada paket).

Diffserv Field

DiffServ menyediakan diferensiasi layanan dengan membagi trafik berdasar kelas-kelas pada edge router dengan menggunakan DSCP field atau IP precedence field untuk mengidentifikasi kelas-kelas layanan. Pada DiffServ, trafik dibagi kedalam beberapa kelas dan masing-masing ditangani secara berbeda khususnya ketika jumlah resource jaringan terbatas. Header IPv4 mengandung byte ToS dan aplikasi dapat men-set 3 bit di sebelah kiri (IP Precedence) untuk menunjukkan kelas layanan. Kemudian DiffServ menamai ulang byte ToS menjadi Differentiated Services field (DS field), seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut ini.

Quality Of Service

Qos pada jaringan WiMAX

Pada WiMAX untuk mengatur QoS dapat dijalankan oleh Medium Access Control (MAC). Sebagai contoh pada aplikasi voice dan video diperlukan latency yang rendah sedangkan untuk error data dapat ditoleransi. latency dapat ditoleransi tetapi tidak dapat mentoleransi untuk error data. Kemampuan untuk mengalokasikan kanal frekuensi yang tepat pada WiMAX dimungkinkan untuk menurunkan frekuensi dan meningkatkan QoS. Terdapat dua profil sistem duplex yang digunakan pada WiMAX, yaitu FDD dan TDD. Pada FDD dibagi menjadi 2 yaitu continous FDD dan Burst FDD. perbedaan antara FDD dan Burst FDD dari keduanya adalah apabila continous FDD dapat menerima dan mengirim secara bersamaan pada SS, sedangkan pada Burst FDD hal tersebut tidak dapat dilakukan, yang dapat melakukannya hanya SS yang memiliki system Full Duplex saja. Pada sistem TDD dapat dilakukan pengalokasian bandwidth secara dinamis sesuai dengan kebutuhan trafik. Salah satu kelebihan dari TDD dalam penerapan QoS adalah penentuan profile dari burst single carrier-modulation, yaitu seperti pemilihan parameter transmisi, tipe modulasi dan coding yang dapat dilakukan sendiri-sendiri pada masing-masing SS.

Tipe-tipe QoS (Class of Service)

Aspek lain yang tersedia pada QoS yang terdapat di WiMAX adalah data rate manageability dimana ditentukan oleh analisis link (link by link basis) antara Base Station dan Subscriber Station. Kuatnya sinyal antara Base Station dan Subscriber Station akan menentukan jumlah data rate yang mampu di-deliver ke sisi pelanggan. Besar kecilnya data rate tersebut didasarkan pada jenis modulasi yang tersedia (apakah 64 QAM, 16 QAM atau QPSK). Biasanya semakin jauh pelanggan (subscriber) dari Base Station, maka data rate-nya akan semakin kecil. WiMAX juga dapat mengoptimalkan data rate di sisi user dengan cara menentukan tipe modulasinya. Bila user-nya cukup dekat ke Base Station, maka modulasinya dapat ditentukan 64 QAM sedangkan yang lebih jauh 16 QAM atau QPSK. Namun demikian WiMAX dapat menentukan tipe modulasinya mana yang berlaku secara otomatis tergantung dari kualitas link antara Base Station dan Subscriber Station. Selain itu juga dapat dibedakan sisi UL (uplink) maupun DL (downlink).

UGS (Unsolicited Grant Service)

UGUGS digunakan untuk layanan yang membutuhkan jaminan transfer data dengan prioritas paling utama. Dengan demikian layanan dengan kriteria UGS ini memiliki karakteristik :

1. Seperti halnya layanan CBR (Constant Bit Rate) pada ATM, yang dapat memberikan transfer data secara periodik dalam ukuran yang sama (burst).

2. Untuk layanan-layanan yang membutuhkan jaminan real-time.

3. Efektif utk layanan yang sensitif terhadap througput, latency dan jitter seperti layanan pada TDM (Time Division Multiplexing).

4. Maximum dan minimum bandwidth yang ditawarkan sama.

5. Contohnya untuk aplikasi VoIP, T1/E1 atau ATM CBR.

Real Time Polling Service (rtps)

Efektif untuk layanan yang sensitif terhadap throughput dan latency namun dengan toleransi yang lebih longgar bila dibandingkan dengan UGS.

1. Untuk real-time service flows, periodic variable size data packets (variable bit rate).

2. Garansi rate dan syarat delay telah ditentukan.

3. Contohnya MPEG video, VoIP, video conference.

4. Parameter service: commited burst, commited time

Non-Real-Time Polling Service (nrtPS)

1. Efektif untuk aplikasi yang membutuhkan throughput yang intensif dengan garansi minimal pada latency-nya.

2. Layanan non real-time dengan regular variable size burst.

3. Layanan mungkin dapat di-expand sampai full bandwidth namun dibatasi pada kecepatan maksimum yang telah ditentukan.

4. Garansi rate diperlukan namun delay tidak digaransi.

5. Contohnya aplikasi seperti video dan audio streaming.

6. Parameter service: committed burst, committed time excess burst.

Best Effort (BE)

1. Untuk trafik yang tidak membutuhkan jaminan kecepatan data (best effort).

2. Tidak ada jaminan (requirement) pada rate atau delay-nya.

` 3. Contohnya aplikasi internet (web browsing), email, FTP.

Teknik QoS

Terdapat 3 teknik/metode QoS yang umum dipakai, yaitu: best-effort service, integrated service, dan differentiated service. Ketiga level tersebut akan diuraikan lebih detail dibawah ini:

Best-Effort Service

Best-effort service digunakan untuk melakukan semua usaha agar dapat mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. Penggunaan best-effort service tidak akan memberikan jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan yang dikehendaki. Untuk aplikasi yang sensitif terhadap network delay, fluktuasi bandwidth, dan perubahan kondisi jaringan, penerapan best-effort service tidak dapat dilakukan. Sebagai contohnya aplikasi telepon pada jaringan yang membutuhkan bandwidth yang tetap, agar dapat berfungsi dengan baik dalam hal ini penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan telepon gagal atau terputus.

Integrated Service (IntServ)

Model Integrated service (IntServ) menyediakan aplikasi dengan tingkat jaminan layanan melalui negosiasi parameter jaringan secara end-to-end. Aplikasi akan meminta tingkat layanan yang dibutuhkan untuk dapat beroperasi dan bergantung pada mekanisme QoS untuk menyediakan sumber daya jaringan yang dimulai sejak permulaan transmisi dari aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan mengirimkan trafik, sebelum menerima tanda bahwa jaringan mampu menerima beban yang akan dikirimkan aplikasi dan juga mampu menyediakan QoS yang

diminta secara end-to-end. Untuk itulah suatu jaringan akan melakukan suatu proses yang disebut admission control. Admission control adalah suatu mekanisme yang mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS yang diminta tidak dapat disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke aplikasi agar dapat memulai untuk mengirimkan data. Jika aplikasi telah memulai pengiriman data, maka sumber daya pada jaringan yang sudah dipesan aplikasi tersebut akan terus dikelola secara end-to-end sampai aplikasi tersebut selesai. IntServ terutama ditujukan untuk aplikasi yang peka terhadap delay dan keterbatasan bandwidth, seperti pada video conference dan VoIP. Arsitekturnya berdasar pada sistem pencadangan sumber daya per aliran trafik. Setiap aplikasi harus mengajukan permintaan bandwidth, baru kemudian melakukan transmisi data.

Dua model layanan IntServ adalah:

Guaranteed-service, layanan dengan batas bandwidth dan delay yang jelas.

Controlled-load service, layanan dengan persentase delay statistik yang terjaga.

Sistem pemesanan sumber daya memerlukan protokol tersendiri. Salah satu protokol yang sering digunakan adalah RSVP. Masalah dalam IntServ adalah skalabilitas. IntServ hanya menjadi baik untuk voice dan video, tetapi sangat tidak tepat untuk aplikasi semacam web yang aliran trafik datanya banyak tetapi datanya kecil.

Differentiated Service (DiffServ)

Model terakhir dari QoS adalah model differentiated service. Differentiated service menyediakan suatu set perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian terhadap protokol atau aplikasi dengan prioritas tertentu di atas jaringan yang berbeda. Differentiated service bergantung kepada kemampuan edge router untuk memberikan klasifikasi dari paket-paket yang berbeda tipenya yang melewati jaringan. Trafik jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan alamat jaringan, protocol dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama masih didukung oleh standard access list atau extended access list.

Keuntungan Diffserv adalah sebagai berikut :

1. Scalability

Scalability sangat penting menyangkut sebagai sebuah jaringan inti dapat mempunyai jumlah flow yang besar dan beberapa protocol yang memerlukannya untuk mengurus per flow state atau perhitungan kompleksitas yang tidak diskalakan dengan baik. Diffserv mengumpulkan banyak flow, oleh karena itu dapat menangani jumlah flow yang besar. Bahkan sejak PHB secara esensial menjadi sederhana, Diffserv meminjamkannya dengan baik untuk digunakan pada kecepatan yang tinggi.yang membuatnya scalable dalam kecepatan.

2. Ease of administering

Dalam DS framework, domain diffserv yang berbeda dapat menerapkan PHB, apabila cocok, sejauh terdapat persetujuan terlebih dahulu dengan domain lainnya yang ditemui. Hal ini memberi service provider sebuah kebebasan untuk memilih penerapannya sebagai konsekuensi mereka dapat menyediakan Diffserv dengan perubahan yang minimal pada infrastruktur tersebut.

3. Simplicity

Penerapan Diffserv tidak menyimpang/berbeda banyak dari dasar IP. Maka Diffserv membentuk kesederhanaan dan kemudahan penerapan di dalamnya.

4. Measurable

Semenjak masing-masing hop berada dalam sebuah domain diffserv, traffic conditioner dan shapers secara konstan melakukan pengukuran kecepatan kedatangan dan link schedulers melakukan monitoring paket yang dikirim, tidak banyak usaha yang diperlukan untuk mendapatkan informasi penting dari tingkah laku jaringan. Service providers dapat menggunakan informasi untuk alokasi bandwidth yang terbaik dan membuat SLA dengan pengguna.

Arsitektur Diffserv

Arsitektur Diffserv memiliki tiga komponen, yaitu:

1. Policy dan resource manager

Membuat kebijakan-kebijakan dan mendistribusikannya kepada Diffserv router. Sebuah kebijakan menentukan tingkatan layanan yang akan diberikan untuk suatu paket dalam jaringan. Proses ini akan bergantung pada kelakuan dari flow sumber tersebut (average rate-nya dan burstnessnya).

2. Edge routers

Bertanggung jawab untuk memberi tanda paket dengan sebuah code point sesuai dengan kebijakan yang telah dispesifikasikan sebelumnya oleh administrator jaringan yang mereflesikan level layanan yang diinginkan. Dalam prosesnya edge router mengukur parameter input trafik dari setiap flow.

3. Core routers

Core routers bertugas memeriksa paket datang yang sebelumnya telah diberi tanda dengan code point oleh edge router. Core router melakukan proses forwarding terhadap paket yang datang sesuai dengan tanda yang telah diberikan (menyediakan reaksi atas tanda yang diberikan edge router pada paket).

Diffserv Field

DiffServ menyediakan diferensiasi layanan dengan membagi trafik berdasar kelas-kelas pada edge router dengan menggunakan DSCP field atau IP precedence field untuk mengidentifikasi kelas-kelas layanan. Pada DiffServ, trafik dibagi kedalam beberapa kelas dan masing-masing ditangani secara berbeda khususnya ketika jumlah resource jaringan terbatas. Header IPv4 mengandung byte ToS dan aplikasi dapat men-set 3 bit di sebelah kiri (IP Precedence) untuk menunjukkan kelas layanan. Kemudian DiffServ menamai ulang byte ToS menjadi Differentiated Services field (DS field), seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut ini.